Senin, 17 November 2014

DPR: Soal "Tol Laut", Paling Penting Mewujudkan Efisiensinya

Senin, 17 November 2014 | 22:35
Jakarta - Gagasan tol laut Presiden Jokowi belakangan tengah jadi perbincangan hangat. Gagasan ini juga disinggung oleh Komisi IV DPR RI di tengah rapat dengar pendapat (RDP) antara komisi IV dan dewan kelautan Indonesia (Dekin) di gedung DPR/MPR RI, Jakarta (17/14). Ketua Komisi IV, Edhy Prabowo, menilai, yang terpenting dari pembangunan tol laut adalah perwujudan efisiensi.
"Kita semua sudah satu suara kan berarti sekarang tinggal melihat tol laut ada untuk efisiensi," ungkap Edhy. Ia menilai selama ini alokasi dana usaha terbesar di bidang kelautan dan perikanan, selain untuk modal adalah untuk biaya produksi, "Selama ini biaya produksi bisa menyerap 12 sampai 15 persen," imbuhnya.
Kondisi ini, kata dia, tentu berbeda jauh dari biaya produksi negara-negara tetangga yang 50 persen lebih rendah dari Indonesia. Edhy memaparkan, biaya produksi di Vietnam dan Thailand hanya serap 6 persen dari total dana. Sedangkan di Singapura dan Malaysia hanya 5 persen.
Tol laut digagas Presiden Jokowi guna terciptanya pemerataan dari Sabang hingga Merauke. Diharapkan dengan pembangunan tol laut dapat terwujud keseimbangan harga baik di Sabang maupun di Merauke. Setidaknya harga beragam barang dan kebutuhan masyarakat Sabang dan Merauke bisa mendekati sama.
Dekin mengungkapkan bahwa gagasan tol laut memang murni datang dari Presiden Jokowi, "Pak Jokowi sampaikan konsep tol laut pertama kali saat kami undang tiga calon presiden kala itu dalam rangka world ocean day dan hari laut nusantara 2014, salah satu slide jokowi ya soal tol laut ini."
Hingga kini, Dekin mengatakan masih terus mengkaji gagasan tol laut ini. "Sampai sekarang kita juga masih mengkaji karena harus berikan masukan pada ketua Dekin yang tidak lain adalah Presiden Jokowi," ungkap Eddy.
Dekin merupakan badan yang memiliki fungsi konsultasi. Lembaga yang dulunya bernama dewan kemaritiman ini bertugas memberi pertimbangan dan rekomendasi pada Presiden RI terkait bidang kelautan. Dekin kini telah membawahi 14 kementerian dan lembaga diantaranya kementerian kelautan dan perikanan, kementerian dalam negeri, kementerian luar negeri, dan kementerian pertahanan.
Penulis: Nuriy Azizah/FER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar