Senin, 24 November 2014

Surat Pelaut untuk Jokowi

 Yang terlewatkan.

16 January 2014 | 04:45
1389820766280684769
Letter for Jokowi From Indonesian Seafarers
 
Dear Mr. Jokowi,
Salam 7 Samudera dari kami Pelaut Indonesia yang telah mengarunginya,
Kami memang komunitas yang jarang diperbincangkan, karena memang kami bukan artis.
Pamor kami memang tidak setenar TKI yang bekerja ditimur tengah dengan berbagai masalahnya, tapi kami juga Pahlawan Devisa.
Sebagian dari kami adalah Nahkoda kapal yang harus tetap tegar diterjang Topan dan Badai,
Tapi kami bukan apa-apa dibanding Bapak yang menjadi Nahkoda Ibukota Jakarta
Bila Tuhan berkehendak tak ada yang tak mungkin untuk membawa anda menjadi Nahkoda Kapal yang bernama “Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Sebagai penumpang Kapal yang anda pimpin, kami menpercayakan Nasib, Keselamatan, dan Kesejahteraan Pelaut Indonesia ditangan Anda.
Pa Jokowi, kami Pelaut Indonesia bukan maksud mencari sensasi, dan bukan pula kami ingin minta balasan atas sumbangsih kami memburu dolar untuk lumbung padi yang dinamakan devisa,
Saat menuliskan surat ini hati kami sedang Galau, karena sampai saat ini Nahkoda dan Para Perwira Kapal yang bernama “Indonesia” masih belum juga  meratifikasi Kado dari International Labor Organization dan International Maritime Organization yang dinamakan MLC 2006 (Maritime Labor Convention 2006) entah apa alasannya, padahal MLC 2006 sangat berarti bagi nasib dan masa depan kami.
MLC 2006 adalah Payung Hukum Internasional bagi kami Pelaut Indonesia dan,
MLC 2006 adalah Perlindungan dan Keamanan Bagi kami. Tolak ukur Mutu Kualitas Pelaut Indonesia dan MLC 2006 adalah Impian Kesejahteraan Keluarga Seluruh Pelaut Indonesia.
Bukan cara kami turun kejalan demo untuk meminta kenaikan upah, kami tidak ingin menambah beban kemacetan warga Jakarta  karena besarnya jumlah komunitas profesi kami dan  standar upah kami sudah diatur oleh peraturan Internasional yang kami mohon untuk segera diratifikasi (MLC 2006).
Pa Jokowi, inilah curahan hati kami Pelaut Indonesia yang memang awam dalam soal Trik dan Intrik Politik, kami hanya ingin diperhatikan seperti warga negara yang berprofesi lainnya.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa bisa menggugah hati para penguasa dinegeri ini untu bisa menilik keberadaan kami dan memperhatikan nasib kami, Pelaut Indonesia.
Salam Hormat dengan Penuh Harapan dari Pahlawan Devisa yang terlupakan, Pelaut Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar