NERACA Jumat, 14/11/2014
Jakarta - PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk terus mendukung pertumbuhan perdagangan internasional
untuk mendorong perekonomian Tanah Air. Untuk itu, Mandiri menggelar
edukasi tentang fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) kepada
lebih dari 200 pengusaha.
KITE
merupakan salah satu fasilitas keringanan pajak yang diberikan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada pengusaha atau perusahaan yang
mengimpor bahan baku untuk diproses menjadi bahan jadi yang hasilnya di
ekspor. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok
mengatakan, edukasi ini perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman
kepada pelaku usaha agar, produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar
yang lebih luas.
“Edukasi
ini sekaligus juga untuk mensosialisasikan kebijakan terbaru tentang
kepabeanan. Harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada
pelaku bisnis sehingga dapat mendukung peningkatan efektivitas
perdagangan internasional,” kata Fransisca di Jakarta, Kamis (13/11).
Perkembangan
perdagangan internasional, lanjut Fransisca, mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Hal itu memberikan peluang yang lebih besar bagi setiap
negara dan pelaku usaha untuk memenangkan persaingan. Perkembangan
tersebut, mendorong Bank Mandiri untuk ikut berperan aktif dalam
mendukung pelaku usaha dan pemerintah dalam memperkuat perdagangan
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.
Hingga
September 2014, Transasi perdagangan ekspor, impor, dan domestik
melalui Bank Mandiri tercatat mencapai US$101 miliar, atau tumbuh 6%
dari tahun sebelumnya. Untuk mendorong perkembangan sektor perdagangan,
perseroan juga mengembangkan berbagai solusi transaksi yang bertujuan
meningkatkan kelancaran arus barang, arus dana dan arus dokumen seperti
pengembangan layanan payment system untuk pembayaran biaya terminal
handling, pajak ekspor-impor, dan biaya-biaya lain seperti biaya
pengapalan dan asuransi.
Layanan tersebut telah dapat dimanfaatkan
oleh pabean, container terminal, shipping company/forwarder, asuransi
dan eksportir-importir. Adapun layanan perbankan lain yang diberikan
perseroan antara lain meliputi advisory (mengenai regulasi perdagangan
internasional yang berlaku, risiko dan mitigasinya), pembiayaan pra
pengapalan, pembiayaan pasca pengapalan, serta pembiayaan deferred
payment (penundaan pembayaran impor).
“Kami
akan terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan peran aktif
dalam mendorong peningkatan perdagangan internasional Indonesia ,” ujar
Fransisca. [ardi]
Sumber: http://www.neraca.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar