-
Sabtu, 29 November 2014, 22:11 WIB
Penerapan tol laut diharapkan hemat biaya logistik.
Bisnis.com, YOGYAKARTA-- Tol
laut atau Pendulum Nusantara diyakni akan menurunkan biaya logistik
10%-15% asalkan didukung dengan sistem multimoda terintegrasi.
Sekretaris
Tim Ahli Sistem Logistik Nasional Nofrisel mengatakan, bahkan tol laut
bisa menekan biaya overhead perusahaan sebesar 14%.
"Tapi
tergantung efektifnya tol laut, tapi kalau sesuai perencanaan bisa turun
biaya logistik, presentasenya 10% sampai 15%," ucapnya.
Dia
mengatakan biaya logistik selama ini menyumbang 18%-22% dari biaya
produksi, sementara itu, biaya logistik nasional masih menyumbang 26%
dari produk domestik bruto (PDB).
Berdasarkan laporan Indeks
Kinerja Logistik (LPI) pada 2014, Indonesia menempati posisi 53 dengan
nilai rata-rata 3,08, sementara negara-negara ASEAN, menempati urutan
yang lebih kompetitif, seperti Singapura peringkat 5, Malaysia 25,
Thailand 35, dan Vietnam 48.
Nofrisel mengaku optimistis dengan
adanya tol laut dengan rencana pembangunan 24 pelabuhan akan mengurangi
biaya logistik, meskipun saat ini sistem yang diterapkan adalah
transportasinya terlebih dahulu diadakan, baru industrinya dibangun atau
"ships promote the trade" bukan sebaliknya "ships follow the trade".
"Seperti
di Shanghai, dulu 'kan dibangun dulu jalurnya, industrinya enggak ada.
Begitu ada pelabuhan, pemerintahnya paksa industri untuk dibangun di
sana," tegasnya.
Namun, dia menekankan tentunya tol laut harus
didukung dengan adanya konektivitas yang terpadu antarmoda transportasi
atau sistem multimoda.
"Barang itu dari laut atau pun udara pasti
balik lagi ke darat, ini dibutuhkan konektivitas transportasi yang
membuat proses barang, tanpa menimbulkan biaya tinggi," tuturnya.
Dia
mencontohkan seperti pelayaran jarak dekat atau "short sea shipping"
yang harus didukung dengan sistem multimoda terintegrasi.
"Artinya, dengan adanya ini tidak menimbulkan tambahan biaya baru," ujarnya.
Source : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar