SIARAN PERS No. 139/PDSI/HM.310/XI/2014
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TEMUI DUA DUBES BENUA AMERIKA
Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan pertemuan dengan dua
duta besar yang berasal dari Benua Amerika yakni Amerika Serikat dan
Kanada di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (6/11).
Susi
bersama Perwakilan dari Amerika Serikat misalnya (red dubes), membahas
berbagai isu terkait pencurian ikan (Illegal, Unregulated, and
Unreported Fishing), penipuan hasil perikanan (Seafood Fraud),
konservasi keanekaragaman sumber daya hayati laut dan pesisir, mitigasi
dan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim serta penguatan kerja sama
Selatan-Selatan dan kerja sama tiga pihak (Triangular Cooperation).
Selama
ini kemitraan strategis antara Indonesia dan AS berkembang dengan baik,
dengan hasil nyata berupa kerja sama bilateral di berbagai sektor
kelautan dan perikanan. “pertemuan ini membahas upaya memperkuat
hubungan bilateral, sekaligus memetakan jalan menuju kemitraan
komprehensif dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan bagi kedua
negara,” ungkap Susi.
Penguatan
hubungan kedua negara pun ditunjukkan dengan komitmen Pemerintah AS
untuk membantu Indonesia dalam hal asistensi pemberlakuan moratorium
penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia. Pemberlakuan ini
berperan penting untuk mencegah habisnya sumber daya perikanan dan
mengurangi intensitas penangkapan ikan sehingga sumber daya ikan menjadi
lestari dan berkelanjutan. “Saya yakin negara di dunia semua punya
kepentingan yang sama atas laut Indonesia bahwa laut kita harus dijaga
kelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanannya. Hal ini pun
mendapat dukungan dari semua negara seperti yang sebelumnya dinyatakan
oleh Malaysia, Filipina, Vietnam, Republik Rakyat Tiongkok, Thailand dan
Australia, Norwegia dan sekarang AS serta Kanada,"ungkapnya.
Dengan
dukungan dari dunia lanjut Susi, maka kita bisa kelola laut secara
lestari dan berkelanjutan sehingga dampaknya bisa diarasakan oleh
masyarakat utamanya nelayan. Selain itu, penerapan moratorium ini dapat
menjadikan Indonesia dihormati dan diharagai dunia karena Indonesia
telah menerapkan tata kelola laut secara lestari.
Hal
senada disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake.
Blake menyatakan, Pemerintah AS berkomtimen penuh untuk membantu
Indonesia dalam memerangi aksi illegal fishing dan konservasi maritim.
“kita juga bekerja sama penegakan hukum untuk meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas polisi air. Tak hanya itu, upaya untuk menjaga hutan
bakau juga menjadi salah satu fokus kita. Karena hutan bakau merupakan
bagian yang sangat penting dalam kegiatan usaha perikanan,” jelasnya.
Pemerintah
Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terus memperluas kerja sama di
bidang ekonomi kelautan. Kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat
dalam bidang kelautan dan perikanan telah terjalin sejak lama, dan telah
diimplementasikan melalui berbagai program United States Agency for
International Development (USAID). Berbagai program kerja sama itu telah
disusun di dalam “USAID: Indonesia’s 2010-2014 Country Strategy”,
dimana sektor kelautan dan perikanan masih menjadi prioritas kerja sama
RI-AS.
Berdasarkan
catatan, nilai investasi Amerika Serikat ke Indonesia pada 2013
mencapai 96,9 juta dollar AS. Sedangkan nilai ekspor komoditas perikanan
Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 1,33 miliar dollar AS. Sementara
impor dari AS sebesar 82 juta dollar AS. Data ini sekaligus menunjukan
Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan AS sebesar 1,25 miliar
dollar AS. Adapun komoditas ekspor unggulan ke pasar As yakni udang,
tuna, kepiting/crab.
Sedangkan
pertemuan dengan pihak Dubes Kanada, dibahas mengenai kerja sama riset
dan teknologi pemanfaatan biota laut untuk produk kesehatan dan
kecantikanKerja Sama Teknik di bidang kelautan dan perikanan dalam
kerangka Triangular Cooperation guna peningkatan kapasitas
kelembagaan KKP serta keinginan Canadian Cooperative Association (CCA)
untuk memberikan bantuan kepada kelompok koperasi nelayan budidaya.
Terkait
bantuan CCA tersebut, rencananya dalam bingkai capacity building
pengembangan koperasi, akses terhadap keuangan dan permodalan,
infrastruktur dan pemberdayaan perempuan, serta extention service.
Sebagai data tambahan, nilai investasi Kanada di Indonesia mencapai
132,9 juta dollar AS.
Jakarta, 6 November 2014
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi
Lilly Aprilya Pregiwati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar