Selasa, 18 November 2014 | 09:59
Jakarta - Ketua Umum DPP
Organda, Eka Sari Lorena mengatakan, Organda seluruh Indonesia akan
berhenti beroperasi sebagai bentuk keprihatinan terhadap kebijakan
pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, yang berdampak signifikan pada
angkutan umum. Organda akan mogok nasional, karena dinilai tidak
berpihak pada angkutan umum, mulai tengah malam, Rabu (19/11).
"Ini keputusan hasil musyawarah kerja nasional DPP Organda 2014 di
Semarang. Mogok operasi ini berskala nasional, dari Sabang sampai
Merauke sebagai bentuk protes, karena ternyata pemerintah tidak berpihak
pada angkutan umum," kata Eka di Jakarta, Selasa (18/11).
Menurut Eka, sejak awal Organda menolak kenaikan harga BBM untuk moda
transportasi umum, baik angkutan penumpang maupun angkutan barang.
"Kami menolak kenaikan BBM subsidi untuk moda transportasi umum, karena
pasti akan membebani masyarakat," terangnya.
Menurut Eka, dampak dari kenaikan harga BBM tentu akan dibebankan
kepada penumpang. "Memangnya kalau kami rugi operasi, siapa yang mau
tanggung, pemerintah?" ujarnya. Atas dasar itulah, lanjutnya, pihaknya
melakukan mogok nasional sebagai respons dari kebijakan pemerintah
tersebut.
Eka menambahkan, jika pemerintah hendak menaikkan harga BBM
bersubsidi untuk kendaraan pribadi, maka pihaknya tidak mempersoalkan.
Akan tetapi karena kenaikan juga menimpa angkutan umum, maka pihaknya
pasti merespons. "Kalau pribadi ya, silakan saja. Tapi untuk angkutan
umum harusnya tidak dong," ujarnya.
Penulis: Y-9/FAB
Sumber:Suara Pembaruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar